Jumat, 17 April 2009

Manajemen Pendidikan

Manajemen pada dasarnya adalah upaya mengatur segala sesuatu ( sumber daya) untuk mencapai suatu tujuan, jadi manajemen adalah proses pengintegrasian sumber- sumber yang tidak berhubungan menjadi sistem totalitas untuk menyelesaikan tujuannya.

Administrasi pendidikan adalah suatu proses keseluruhan, kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang juga meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pengawasan dan pembiayaan dengan menggunakan fasilitas yang tersedia, baik personel, material maupun spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efesien.

Dengan memperhatikan pendapat- pendapat tersebut diatas maka agak sukar untuk memisahkan anara manajemen dengan administrasi. Namun secara sederhana dapat ditarik suatu batasan bahwa manajemen adalah mengelola orang- orangnya sebagai pelaksana secara efektif dan administrasi adalah sebagai pengarah efektif.

Langkah strategis yang perlu dilakukan untuk membuat pendidikan menjadi unggul dan diminati masyarakat adalah:

a. Fokus pada pengguna jasa pendidikan ( pelanggan)

Kepuasan pengguna jasa pendidikan adalah faktor yang sangat penting untuk diperhatikan oleh lembaga pendidikan, karenanya identifikasi pengguna jasa pendidikan dan kebutuhan mereka merupakan aspek yang krusial dan tidak boleh diabaikan.

b. Kepemimpinan

Pimpinan lembaga pendidikan perlu menciptakan visi untuk mengarahkan lembaga pendidikan dan karyawannya. Penciptaan visi yang jelas akan menumbuhkan komitmen karyawan terhadap kualitas, memfokuskan semua upaya lembaga pendidikan pada pemuasan kebutuhan pengguna atau pelanggan, menumbuhkan sense of teamwork, standard of excellence dan menjembatani keadaan lembaga pendidikan sekarang dan masa yang akan datang.

c. Perbaikan yang berkesinambungan

Perbaikan yang berkesinambungan tentunya berkaitan erat dengan komitmen ( continous quality improvement) dan proses ( continous process improvement). Komitment terhadap kualitas dimulai dengan peryataan dedikasi pada misi dan visi, serta pemberdayaan semua partisipan untuk secara inkremental mewujudkan visi tersebut.

Perbaikan yang berkesinambungan tersebut tergantung pada dua unsur yaitu; Pertama, mempelajari proses, alat keterampilan yang tepat. Kedua, Menerapkan keterampilan baru pada small achieveable project.

d. Manajemen SDM

Selain merupakan aset organisasi yang sangat vital, sumber manusia ( SDM) merupakan pelanggan internal yang menentukan kualitas akhir sebuah lembaga. Oleh karenanya sukses dan tidaknya implementasi TQM sangat ditentukan oleh kesiapan, kesediaan dan kompetensi sumber daya manusia dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan untuk merealisasikannya secara sungguh- sungguh.

Prinsip- prinsip yang digunakan dalam TQM ( Total Quality Mangement) dikenal dengan istilah Lima Pilar TQM, yang terdiri atas produk, proses, organisasi, pemimpin dan komitmen.

Kualitas sebuah produk atau jasa tidak mungkin ada tanpa kualitas di dalam proses. Kualitas dalam proses tidak mungkin ada tanpa adanya organisasi yang tepat. Organisasi akan menetukan kesehatan dan vitalitas keseluruhan sistem manajemen karena itu ditempatkan di tengah- tengah kelima pilar TQM. Organisasi yang tepat tidak ada artinya tanpa kepemimpinan yang memadai. Komitmen yang kuat dari bawah ke atas merupakan pilar pendukung bagi pilar yang lain, dan apabila ada salah satu pilar yang lemah maka semuanya akan turut lemah.

Dalam kerangka layanan ini cara untuk menumbuhkan kepemimpinan yang efektif, yaitu :

Langkah pertama, mendorong kelancaran proses pembelajaran dikalangan pimpinan lembaga pendidikan, mepromosikan orang yang tepat untk mendukung pimpinan lembaga pendidikan, menekankan peran serta individu, dan mengembangkan iklim saling percaya.

Langkah kedua, keberadaan sistem informasi layanan yang mampu menyediakan data dan informasi yang relevan dan tepat waktu untuk pengambilan keputusan berkaitan dengan mutu layanan, karena sistem informasi layanan yang efektif akan mampu menyampaikan keinginan dan harapan para pelanggan.

Langkah ketiga, merumuskan strategi layanan yang merupakan perekat sumber daya manusia bagi lembaga pendidikan sehingga mereka dapat bergerak secara bersama- sama menuju tujuan yang sama, yaitu memberikan pelayanan yang bermutu kepada pelanggannya.

Menurut anda apa kendala manajemen pendidikan Indonesia lagi belum menunjukkan kemajuan sampai saat ini !

Beberapa kendala manajemen pendidikan Indonesia sehingga belum menunjukkan kemajuan sampai saaat ini antra lain:

1. Dampak Manajemen yang Sentralistik

Meskipun banyak keberhasilan yang telah dicapai dunia pendidikan Indonesia namun upaya untuk mengembangkan satu sistem pendidikan telah menimbulkan akibat- akibat yang negatif. Kecenderungan tentang terjadinya sentralisasi yang berlebihan ( over centralization) pada perintah pusat telah dirasakan hampir pada semua aspek manajemen pendidikan. Dalam banyak kasus adanya ketidakpercayaan timbal balik antara otoritas pusat di satu pihak daerah menjadi kendala.

2. Mekanisme Pendanaan oleh Pemerintah

Komersialisasi pendidikan sekarang sangat dirasakan oleh masyarakat mulai dari prasekolah, Sekolah Dasar ( SD), Sekolah Lanjutan Pertama ( SLTP), maupun Sekolah Lanjutan Tingkat Atas ( SLTA). Dalam hal ini dapat dirasakan bahwa pemerintah sama sekali belum optimal membuat aturan penetapan biaya penyelenggaraan pendidikan. Sepertinya pemerintah membebaskan pendidikan sehingga dijadikan lahan bisnis tanpa mempertimbangkan unsur keterjangkauan masyarakat dan pemerataan pendidikan.

3. Manajemen dan Organisasi

Lembaga pendidikan di bawah naungan Depdiknas harus tunduk pada peraturan- peraturan yang berlaku secara seragam untuk semua lembaga pendidikan. Padahal kebijakan seperti ini telah menimbulkan banyak pengaruh negatif terhadap kehidupan lembaga pendidikan. Bayak tenaga pengajar/ guru- guru ramai- ramai mencari penghasilan tambahan di luar kegiatan utamanya karena kurangnya insentif yang diterima, walaupun sekarang ini dengan adanya sertifikasi guru yang nota bene nya dapat menambah penghasilan seorang guru namun tidak setiap guru dapat menikmatinya. Ketidakmampuan lembaga pendidikan dalam memberikan insentif tambahan yang berprestasi akibat kurangnya akuntabilitas dan sustainbilitas serta kecenderungan penetapan tujuan yang tidak realistis.

4. Sumber Daya Manusia

Meskipun usaha untuk meningkatkan mutu tenaga pendidikan terus dilakukan, secara umum kualifikasi pendidikan para guru/ dosen di Indonesia masih belum memadai. Di samping suasana akademik belum memuaskan dan mutu staf administrasi pendidikan masih jauh dari memadai untuk mendukung tuntutan tugas administrasi pendidikan di setiap lembaga pendidikan yang ada. (tbc/esa/thx)

dari : http://ascco76.co.cc
Read More..